Mencintai

22.06


Okey guys untuk postingan gue kali ini mungkin rada melow, rada puitis dan over sastrais, yaa pokoknya serperti itulah.
Ngomong-ngomong soal Cinta, banyak devinisi yang bisa orang sebutkan tanpa berfikir logika, tapi hanya mengandalkan kata hati dan perasaan, ada juga yang sebaliknya.
Tapi menurutku menCINTAi itu bukan soal bersenang-senang ketawa ketiwi dengan pasangan yang wajib dilakukan tiap malem minggu, yang konon katanya saling cinta.
Bukan pula soal degub jantung yang berdetak kencang tiap awal jumpa, karena gak selamanya rasa itu bisa dirasakan terus menerus saat bersama.
Mencintai itu soal perjalanan, dari rasa kagum dan saling mengenal satu sama lain dengan kebaikan-kebaikanya. Kemudian saling akrab dengan keburukan-keburukanya. Dan akhirnya memilih bertahan karena ketulusan hati.
Jika ada kata cinta pada pandangan pertama adalah tulus, tolong perbaiki, mencintai itu proses, proses mengenali pola pikir. Proses meredam ego untuk konsisten.  Proses untuk menggapai kebahagian bersama.

Cinta itu memudahkan bukan menyusahkan.
Cinta itu meluaskan bukan menyempitkan.
Cinta itu membebaskan bukan memenjarakan.
Mencintai itu saling memahami, terkadang bisa saja lewat mengumpulkan segala kejelekanya, mengenal keburukanya, selalu merasa tidak pantas menjadi yang terbaik untuknya, dan saat mencoba meninggalkan, tetap saja engkau tidak mampu benar-benar meninggalkanya.
Kata orang yang mencintai tapi saling berpisah jauh, tapi hati selalu cemas was-was. Selalu galau tak berudahan, hingga akhirnya cemburu hadir membunuhnya. Orang bilang itu cinta? Bukan. Karena jika itu Cinta dia akan meneduhkan, tidak akan membuat panas hati, serta merta tenang, dan syukur yang dirasakan.
Nah. Sekarang, apa Cintamu selama ini melelahkan?. Maka berhentilah sejenak. Pelajari dahulu sebenarnya bagaimana cinta yang kamu butuhkan. Jika yang engkau butuhkan Cinta yang sebenarnya, Mencintailah dengan dewasa, mencintailah dengan sadar, jangan engkau gantungkan harapanmu pada manusia karena bisa patah. Jangan pula selalu kau harapkan pundaknya untuk bersandar, karena pundaknya bukan hanya tempatmu, karena ada tanggung jawab besar yang harus dipikulnya pula.
Maka mencintailah dengan Indah (entah kau sebut dengan lantang, atau kau simpan dalam diam).
Eaaaa, sudah-sudah melownya. Intinya sedikit opini ini yang saya dapat dari belajar bersama teman-teman tumblr. Pelajari apa yang perlu dipelajari untuk menemukan Cinta yang kamu harapkan.

You Might Also Like

0 comments

INSTAGRAM