TAMIMAH ATAU AZIMAT
00.28
Cerita dimulai saat seorang nenek-nenek tua mulai duduk di kursi nyamanya, yup itulah nenek ku, saat itu jug adi masjid ada seorang lelaku separuh baya mebawa beberapa cincin akik, dan muncul pula sosok liliput yaitu adek ku yg keponya tingkat dewa terus bertanya ke aku"bapak-bapak botak itu jualan apa mb?" mungkin dia pikir itu bapak-bapak bawa sekarung kepompong dan adek ku bakalan borong kalo tau itu kepompong, jadilah inisiatif ku buat nyuruh tu liliput tanya ke nenek-nek yg lagi asyik dengan kursi nyamanya. ahay dan beginilah ringkasan qutbah yg nenek sampaikan :
Menurut Ibnu Amir al Jauhani, suatu hari Rosullullah didatangi oleh rombongan, Sembilan orang diantaranya rombongan itu menghadap Rosullullah untuk di baiat sebagai orang muslim.Namun, salah seorang dari anggota rombongan itu ada yang ditolak oleh rosullullah. Tentu saja hal itu menjadi tanda Tanya mereka.Wahai rosullullah, yang Sembilan ini kau baiat, tetapI mengapa yang seorang ini kau tolak/” Tanya salah seorang diantara mereka.“karena dia menggunakan tamimah, “jawab rosullullah. Tamimah adalah sebuah cincin dari batu mulia atau sejenisnya yang dulu biasa dipergunakan oleh orang-orang jahiliyah untuk azimat atau penolak bala. Caranya dengan mengenakan di jari tangan, atau mengalungkanya di lehernya.Dengan tersipu orang yang merasa memakainya dengan diam-diam melepaskan tamimah yang dikenakan , baru seelah Rosullullah mau membaiatnya. “Barang siapa mengalungkan zimat, maka sesungguhnya ia telah musyrik,” sabda RosullullahDi kesempatan lain, Rosullullah melihat lagi seorang laki-laki mengenakan cincin yang terbuat dari kuningan ditanganya. “Apa ini?” Tanya rosullullah. “Azimat untuk menjaga diri,” jawab lelaki itu‘Buanglah! Sesungguhnya, azimat itu tidak akan menambah kekuatan, bahkan akan menambah kelamahan. Jika nanti kau meningga dan cicin itu masih kau pakai, kau tidak akan selamat untuk selama-lamanya.
0 comments