Saat ini saja

02.56



Senja bersama mega-mega berwarna jingga yang hanya sementara bisa kunikmati dengan mata, akan kutitipkan pula rinduku yang hanya saat ini saja, aku tak berani menitipkan janji pada senja karena aku sadar entah sampai kapan aku merindukanmu dengan penuh sesak amarah yang ingin aku ceritakan kepadamu jika bertemu. Aku juga tak berani menghitung waktu, memperkirakan kita akan bertemu menjadi satu, aku hanya bisa menitipkan salam lewat hembusan nafas yang terucap namamu barusan.
Setidaknya aku mengenali persaanku kali ini, bahwa aku benar-benar rindu, tapi tolong jangan ungkit lagi lain waktu, karena tak ada yang tau “apakah hatiku masih sama seperti saat ini?”.

Seperti biasa aku tak sanggup berjanji

hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini

entah esok hari entah lusa nanti

*Iwan Fals- Entah


Seketika teringat lagu itu, bedanya cinta disana adalah rindu, rinduku padamu yang dipertemukan oleh waktu, yaaaa waktu ini, saat ini.


Jika masih menagih soal cinta pada lirik itu, “bolehkah aku beri alasan yang kurang masuk akal?”
Rindu tak selalu berarti cinta, tapi cinta selalu merindu.

Jika  rindu yang selalu hadir, cobalah pahami seperti apa rindumu, apakah hanya ingin bertemu, atau hanya ingin mengutarakan keegoisamu bercerita sesuka hatimu, membuang waktu hanya karena keinginanmu, tanpa coba kamu pahami keinginanya. Memang rasanya begitu jahat jika rindu yang hadir hanya sepihak, tapi tenanglah jika kau pupuk pelan-pelan rasa rindumu, dan terus semogakan tetap sama rasanya, cinta tak sungkan hadir dengan sendirinya.

“kita saling mencintai” sudah itu saja cukup, semua orang tau jika ada cinta pasti ada rindu, hanya saja ketika ada cinta diantara kalian, kalian harus siap mencintai secara sederhana dan biasa saja, rindu tak selalu menuntut bertemu, karena kalian sudah sama-sama tau, rindunya kalian yaaa harus menunggu dan saling menunggu, mengerti dan saling mengerti.

Biarpun jarak dan waktu tak pernah menyatu, kalian bisa tenang karena masih ada cinta yang mengikat kalian, masih ada dua mulut yang mengucap doa yang sama setiap malam sehingga tuhan memberi ketenangan jiwa dalam rangkulan nyaman dan percayaan.

Terlihat senja yang semakin redup bersemayam, kubalikan pandangan untuk melihat kenyataan, bahwa aku masih sendirian tapi rinduku yang sudah kutitipkan terasa telah sampai pada jiwamu yang entah apa yang kau rasakan, semuga pada malam bersama  mimpi bisa diterjemahkan sekuat apa rinduku padamu tadi, walau terkadang kita tak sama-sama mengerti,tapi percayalah aku akan merindukan saat-saat menitipkan rindu dan mengucap namamu pelan bersama senja yang hanya sementara.

You Might Also Like

0 comments

INSTAGRAM