Senja Di Surau
10.36
Suatu sore aku masih bersimpuh didepan jendela mengamati lamat-lamat alunan senja.
dijemput gemerlap jingga
pelan tersibak diantara mustaka
seruan muadzin menyentak telinga
mengetuk sopan pintu-pintu yang sedikit menganga
menembus daun-daun ditaman bunga
menyapu syahdu ladang dan lembah-lembah
akhirnya didengar orang-orang sibuk yang mulai berbenah
satu dua lelaki uzur tertatih-tatih datang
patahnya semarak jemaah oleh jenjang
pelan ditikam zaman yang mulai menerjang
sudah siap sembahyang?
karena hampir tak ada waktu yang tersisa
bertambahlah beberapa insan yang sadar dosa
gontai memenuhi serambi paling depan
itulah wanita-wanita yang menua dipukul kehidupan
kemana anak-anak, perawan dan perjaka?
masih asyik disuguhi jenaka
lelucon perut kenyang hatipun senang
jadi alasan raga mengais harta dari pagi buta hingga petang
lewat media sudah banyak yang tahu
memaparkan kisah kelam manusia berjiwa palsu
berpura-pura tuli dan menjelma hati jadi sekeras batu
berakhir salam dalam 3 rakaat
ruang kosong surau kelak menjadi hikayat
ada yang ingin lekas mendengar panggilan kiamat
0 comments