DIA KEMBALI
05.03
Kala waktu berlalu lebih lama dari yang dibayangkan..
Kala ruang hampa selalu menyapa dikeramaian..
Aku berada pada arus imaji yang begitu deras..
Aku bahkan tek tersadarkan bahwa dia akan kembali..
Rasa itu, dimana orang-orang tak ingin menemuinya, mencoba terus menghindar darinya dengan apapun caranya. Dia datang menghampiriku tanpa permisi disetiap lengah aktifitasku, ataupun disaat gundahku mengelana. Bahkan dengan hadirnya rasa itu aku sering berfikir, apakah hanya aku yang benar-benar tak sanggup menjauhinya, atau terlalu lemah motivasiku dan keinginanku untuk menjadi pribadi lebih baik.
Sampai akhirnya aku sadar bahwa rasa itu tidak bisa disalahkan, diri ku juga tak bisa disalahkan 100 persen, atau bahkan otakku, itu bukan kesalahan murni mereka tapi keadaan yang menjanjikan dan beberapa mil detik peluang yang dia ketahui, itulah saat lengahku untuk tak sanggu menolak rasa itu kembali.
Terkadang aku semakin geram menghadapinya, tapi hal itu hanya menimbulkan rasa cemas, terburu-buru, bukan ketenangan hati yang dirasakan atas dasar semangat dan motivasi diri sendiri, untuk yang satu ini aku sering menyebutnya pemaksaan kehendak.
Banyak orang-orang berkata karena pemaksaan kehendak itulah mereka bisa sukses. Bukti dan fakta yang ditemui memang seperti itu, tapi aku yakin mereka melakukanya ada kala jangka waktu tertentu bukan untuk seumur hidup, toh ketika memang benar sukses menghampiri dan dia (rasa itu) akan kembali pula pada celah celah tertentu ketika lengah.
Dan sampai sekarang aku belum mengetahui cara untuk benar-benar mengusirnya, karena dengan sudut pandang ku saat ini dia bukan penganggu hanya teman yang ada kala tertentu, bukan sahabat sejati yang ada di setiap saat, jadi tanpanya pun aku tak akan mengerti artinya waktu yang berguna, yah karena dia, sebuah rasa, MALAS
0 comments