Tak Yakin Dengan Kemampuan Sendiri

01.56

Ujian Kompetensi Kejuruan atau mungkin anak-anak SMK sudah familiar dengan sebutan UKK, kebetulan gue sekolah di Sekolah Teknik Menengah dengan jurusan Multimedia, mungkin bukan hanya gue yang ngrerasa tabiat gue sebagai perempuan tidak begitu mampu dalam hal teknik, bahkan beberapa orang yang menilai pasti seperti itu. itulah mengapa tak selamanya salah jika menjadikan persepsi itu sebagai momok untuk gue berani maju dengan benar.

mungkin sudah menjadi budaya di sekolah gue, Khususya jurusan yang gue pilih yaitu Multimedia , menjadikan moment UKK itu adalah yang terpenting selama 3 tahun mengelana di STM, yaah karena memang menurut para ahli di bidang pelajaran produktif, UKK inilah yang menentukan Kompetensi kita selama 3 tahun, walaupun sebenarnya masih ada Ujian Nasinal dengan mata pelajaran Kejuruan.
Tapi mungkin memang benar. Toh, dengan UKK ini para pendidik bisa menjadikan tolak ukur pembelajran mereka, lewat siswa yang mampu melakukan ujian praktik langsung atau tidak?.

Selain dengan persiapan yang matang, karena mungkin dari tahun ketahun materi untuk UKK tetap sama yaitu membuat Media Interaktif  Pembelajaran. salah satu guru gue menyuruh semua siswanya mempersiapkan dengan konotasi lain membuatnya terlebih dahulu, kerena memang guru-guru tak begitu yakin kita bisa menyelesaikanya 3 hari, 3 hari? mengapa tiga hari?
Secara teknis sih gini, klo semisal siswa gagal membuat Media Interaktis dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, siswa sudah mempunyai hasil jadinya, sehingga tidak menimbulkan masalah yang berkepanjangan.

Itu hal pertama yang membuat gue pesimis atas kemampuan gue dalam hal teknik, padahal perkiraan gue sebelum keluar perintah guru gue tersebut, ya mempercayai orang-orang hebat diluar sana yang mampu beradu dengan waktu singkat dengan karya.
dan ternyata tidak seperti yang gue impikan atau mungkin memang benar adanya orang-oarang hebat itu, ah pastinya bukan gue, mimpi gue terlalu tinggi menegak kan kebenaran.

Hal kedua yang membuat gue semakin pesimis, selama masa persiapan pun, dia (si rasa malas) kerap hadir menyelinap di antara semangat gue, gue orang yang labil mudah dipengaruhi dan pemalas, mana mungkin bisa mengejar waktu yang ditargetkan.

Hal ketiga, gue jarang mensyukuri nikmat, diberi otak yang pelupa, itu sejatinya nikmat, tapi gue lebih mengejudge otak gue gak berguna, jarang mencba berlatih, gue lebih memilih copy-paste, atau cara instan yang keliru untuk menghadapi otak gue. jadinya gue lebih memilih mengadalkan copy-paste untuk keberhasilan tanpa memikirkan efek samping.






Tibalah hari pertama UKK, target gue yang mungkin bakal jadi wacana semata adalah membuat setengah file .fla dari Media Interaktif gue, alhasil karena gue pelupa, gak bakalan tau script karena malas menghafal juga, gue juga gak ngerti soal teknik diem-diam ambil flash di tas karena takut pengawas ujian mampir ke belakang. Gue benar-benar sial di jam-jam awal. sampai akhirnya gue cma dapet 1 file .fla kerena kesalahan gue gak fokus sama kerjaan, dan terus terus berfikiran gimana caranya ngambil flashdisk di tas dan gak ketauan terus copy file nya selesai deh UKK gue.

Tapi fikiran keji itu terus saja digagalkan, yang pertama gue nyoba ngambil flashdisk, eh ada guru yang mundur dan memfoto suasana, gue udah mulai kringet dingin, terus kedua gue udah dapet flashdisk tapi waktu gue mau colokin, bapak pengawas dateng nyamperin, gue kaget, sepontan flashdisk jatuh ke deket tas ntah kemana. sampai akhirnya gue nyerah hari itu dan hanya mendapat hasil mengecewakan.

Hari kedua UKK gue masih ada harapan buat bisa copas, tapi gue juga nyoba belajar kalo-kalo gagal lagi, gue berulang kali buka software adobe flash dan berlatih mengetik script dan buat ulang dengan benar, sampai-sampai untuk hal script gue harus meluangkan waktu lebih lama menghafal, mungkin bagi orang-orang lain, ini adalah tindakan bodoh dan konyol, tapi mungkin ini cara gue untuk balajar dengan apa yang gue bisa, hal seremeh ini mungkin terlalu buruk untuk dipelajari anak kls 3 smk seperti gue, tapi gue berusaha menerima bahwa gue tak semampu kalian dalam berfikir.

Pagi itu bersama kesibukan gue sarapan, gue masih sibuk membaca hafalan yang gue tulis berulang ulang di sembarang kertas, sampai nya disekolah pun rasanya gue sendiri yang panik, karena tak yakin bisa benar-benar mengerjakan nanti, dan Taraaaaaaa, terjadi lagi, apa yang gue harapkan untuk bersalah hari ini punah, flashdisk yang berisikan file .fla yang sudah jadi gue, gak kebawa sama teman gue  yang minjem  kemarin, gue benar-benar kalang kabut, gue terus-terusan menyalahkan diri gue kenapa gak berdoa biar dilancarakan copy file yang sudah jadi, gue juga spontan nyalahin temen gue dan orang-orang yang belum tentu bersalah.

Sampai akhirnya setelah waktu berdoa, entah kenapa gue baru berfikir "kenapa gue dari dulu-dulu gak minta ke Tuhan di beri kemudahan pemahaman, bukan meminta hal yang salah itu dilancarkan, pantas aja Tuhan gak akan ngizinin hambanya berbuat salah juga kan?" gue ngerasa ada pencerahan baru saat gue udah mulai buka software, berkat doa pagi itu gue sadar sejahat-jahat apapun hambanya tuhan masih sayang, gue mulai dengan hati tenang dan bekal belajar gue semalam, niatan yang salah udah gue kubur dalam dalam.
dan hari kedua ukk ini benar-benar ajaib buat gue, gue benar-benar belajar mengatasi masalah ketidakbisaan gue sendiri, terus mencoba dan akhirnya berhasil, gue juga di uji kesabaran, dan konsekunsi untuk tidak kembali pada hal yang salah. gue juga gak pernah terfikir bisa menyelesaikanya sehari ini untuk hal sebanyak itu, gue benar-benar berterimakasih atas rasa serius gue, walaupun masih belum sempurna seidaknya gue udah bisa tenang, rasa tenang inilah menurut gue hadiah yang tidak mungkin gue dapetin kalo gue tetap milih hal yang salah.

Hari ketiga, gue udah gak kepikiran buat hal yang salah itu, gue kembali belajar, menghafal kembali, tanya sana-sini, dan setibanya di sekolah pagi, gue baru sadar Tuhan kembali meguji, desain gue yang seharusnya juga hal yang salah tapi dibenarkan oleh guru, gak gue bawa biar bisa copas, alhasil hari itu gue benar-benar mendesain ulang dari awal on the spot, gue sempat saat itu ngerasa kok diri gue sengsara banget dan gak adil, tap gue kembali berfikir ini bukti tuhan sayang sayang sama gue.

Sampai pada proses akhir yang benar-benar akhir yaitu burning gue sempat ragu bisa malakukanya sendiri sedangkan gue cuma ada 2 kesempatan cadangan, akhirnya gue beranikan diri dengan modal coba-coba, dan hanya sekali itu langsung bisa.

Owh ya dan mungkin kalian berfikir ini cerita apaan sih, cma gitu doang, atau apalah tapi ini pembelajaran buat diri gue dan menjadi power sendiri di moment selanjutnya, walupun gue seperti pernah menemui ini di UN SMP mapel matematika dulu yang bisa ngerubah cara fikir gue tentang mencontek.

                             

Gue benar-benar bersyukur untuk moment ini, yang gue dari awal sampai akhir gak pernah yakin sama diri gue sendiri, gue juga sering meragukan kemampuan gue, ternyata Tuhan enggak, Tuhan tahu kalo hambanya mampu, berkat kesialan-kesialan gue itu jalan Tuhan untuk meyakinkan gue, dan Tuhan memberi petunjuk indah buat diri gue modal dari kesuksesan ya yakin menghargai diri sendiri dulu baru orang lain, dan ketika kita yakin, kita akan menjalni prosesnya entah itu belajar dan melatih diri sendiri.

You Might Also Like

0 comments

INSTAGRAM